Transisi Pemuda Wujudkan Swasembada Pangan

7 Nov 2024 - 21:49
Penulis Rizki Alif Maulana, S.TP adalah Wasekjend Bidang Pertanian PB HMI dan mahasiswa pascasarjana IPB University
1 dari 2 halaman

*Rizki Alif Maulana, S.TP

SIKLUS.CO (Opini) -- Pertanian memainkan peran krusial dalam menjamin ketahanan pangan dan mendukung ekonomi suatu negara, namun sektor ini menghadapi berbagai tantangan seperti perubahan iklim, penurunan kualitas tanah, akses pasar dan meningkatnya permintaan pangan. Dalam rangka menjawab persoalan itu negara harus mampu mandiri untuk memproduksi pangan dalam negeri yang kita kenal dengan istilah swasembada pangan. Salah satu hal yang mesti dilakukan adalah meregenerasi petani sehingga pemuda yang menjadi garda terdepan mewujudkan swasembada pangan.

Sebagai generasi yang bersemangat dan kreatif, pemuda memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak utama dalam percepatan swasembada pangan yang berkelanjutan. Ada 3 langkah strategis yang di dapat dilakukan pemuda dalam mewujudkan swasembada pangan

Pertama, Inovasi Teknologi Pertanian.Pemuda dapat memanfaatkan teknologi terbaru untuk meningkatkan produktivitas pertanian, seperti menggunakan sistem pertanian berbasis teknologi informasi, otomatisasi pertanian, atau pertanian presisi yang mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Teknologi modern diantaranya pemantauan kondisi tanah dan tanaman secara real-time, sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan air dan pupuk. Penelitian oleh McKinsey menunjukkan bahwa penerapan teknologi digital dalam pertanian dapat meningkatkan hasil panen sebesar 20-30%.

Kedua, Pendidikan dan Pelatihan. Kemampuan pemuda menyebarkan pengetahuan terkait teknik bertani yang modern, ramah lingkungan, dan efisien dapat meningkatkan kapasitas petani muda. Pelatihan tentang business model agriculture akan mendukung pemuda menjalankan usaha tani secara lebih profesional.

Ketiga, Kewirausahaan di Sektor Pertanian. Pemuda yang terlibat dalam sektor kewirausahaan dapat mengembangkan produk olahan pangan lokal yang meningkatkan added value, memperkenalkan agritech, serta membuka peluang pasar baru. Hal ini tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan baru dan tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.